Ilmuwan mau membuat perahu bulan untuk ber “Imigrasi” di akhir abad

Ilmuwan mau membuat perahu bulan untuk ber “Imigrasi” di akhir abad

(Erabaru.or.id) – Menurut sebuah laporan media massa, sebuah tim ahli Internasional menyebutkan, bahwa jika bumi ditabrak benda langit dan mengakibatkan bencana yang mematikan, maka kita perlu membuat “perahu bulan”, dan menjadikan bulan sebagai tempat perlindungan peradaban manusia.

Ilmuwan dari laboratorium pendorong jet NASA, Jim Borker mengatakan, bahwa NASA, AS telah membuat “blue print” rencana membangun sebuah pangkalan pos depan di bulan yang permanen pada 2020 nanti. Selain itu, seandainya bumi ditabrak planetoid atau komet dan menjadi akhir dari dunia, rancangan tersebut juga akan mencadangkan dengan baik terhadap pengetahuan, budaya, ilmu dan teknologi bumi. Menurut informasi, Borker adalah kepala multiproyek pendaratan di bulan masa permulaan Amerika Serikat.

Borker menuturkan, bahwa sejak manusia beraktivitas di atas bumi, hingga sekarang belum pernah mengalami peristiwa mematikan seperti benda langit menabrak bumi yang mengakibatkan punahnya dinosaurus. Namun, dari hasil penelitian ilmuwan terhadap lubang bom pada benda langit dalam tata surya, secara bulat mereka mengatakan, bahwa bumi sekarang berada dalam kondisi bahaya ditabrak oleh planetoid atau komet, dan tabrakan ini akan menentukan eksis tidaknya peradaban manusia.”Borker menyerukan agar membuat “perahu bulan” era angkasa baru, membangun pangkalan bulan sebagai tempat perlindungan peradaban manusia.

Tim peneliti lembaga antariksa internasional saat ini memiliki sebuah proyek yang lebih ambisius: mulai membangun sebuah biologi bulan dan gudang data sejarah, pekerjaan awal akan diselesaikan oleh robot yang mendarat di bulan. Borker mengatakan,“sebelum menjalankan proyek ini, seyogyanya lebih dulu membentuk kembali jaringan internet internasional, membangun instalasi internet, memperpanjang jaringan internet saat ini ke bulan”. Pendiri liga penyelamat peradaban manusia juga mendukung program perpanjangan jaringan internet internasional, membangun jaringan internet internasional yang baru antara bulan dan bumi.

Membangun gudang kehidupan bumi di bulan
”Selain itu, liga penyelamat peradaban manusia juga mendorong agar membangun sebuah gudang kehidupan bumi di bulan. Ahli biologi dari University of New York, Robert Seapiro mengatakan, “jika terjadi bencana di bumi, maka perlengkapan di atas pangkalan bulan akan siap membawa teknologi, seni, sejarah, pertanian dan peternakan bumi yang sudah lenyap, bahkan supaya manusia bisa kembali lagi ke bumi.”

”Saat ini, liga penyelamat peradaban bumi berharap mendapatkan dana dari para dermawan maupun hartawan sedunia sebagai dana sebagian untuk membangun “perahu bulan”. Seapiro mengatakan, bahwa membangun tempat perlindungan di bulan dalam proyek ‘perahu bulan’ merupakan percobaan pertama kolonisasi manusia.

Diprediksi akan muncul peradaban manusia di bulan
Borker menegaskan, jika pada 2020 mendatang skala pangkalan pos depan bulan terbentuk, dan dikembangkan menjadi sebuah kota, maka besar kemungkinan akan menjadi sebuah tahapan baru peradaban yang menyeluruh, dan akan muncul sebuah cabang sejarah manusia, peradaban manusia yang muncul di atas bulan.

Borker menuturkan, diprediksi bahwa pada akhir abad ini akan muncul “pengembangan dunia ganda”. Mengingat kembali abad ke-20 lalu, dari Rider bersaudara yang menemukan pesawat hingga misi pendaratan “Apollo” di bulan. Dan seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, dimana secara bertahap manusia telah memperbesar penyelidikan terhadap angkasa kosmik.

Proyek A : Lektor lembaga antariksa internasional, Jurrian Angel yang bekerja sebagai peneliti terkait tentang setelah berakhirnya dunia mengatakan, bahwa “proyek A adalah membentuk sebuah badan astronom dan jaringan internet internasional, melakukan pemayaran dan monitoring terhadap komet dan planetoid yang kemungkinan mengancam bumi. Sebuah satuan misi global melaksanakan kebijakan dan strategi tunggal mencegah komet atau benda langit menabrak bumi. Selain itu, pesawat ulang alik generasi baru akan melaksanakan misi antariksa mencegah obyek angkasa menabrak bumi.”

Beberapa tahun terakhir ini, kian banyak informasi tentang komet atau benda langit menabrak bumi menyebar di Amerika Serikat dan antar negara di belahan dunia. Pada 2005 lalu, pemerintah AS memerintahkan NASA melakukan pengamatan dan pendeteksian terhadap obyek angkasa untuk memastikan benda langit yang mengancam bumi. Namun, dana pemerintah yang kurang dari 5 juta dolar AS yang diperoleh NASA setiap tahun, dipakai untuk melakukan misi “pengamatan dan pertahanan angkasa”, dan misi utamanya adalah berhasil menemukan obyek angkasa dekat bumi yang berdiameter lebih besar dari 0.62 mil (1 km).

Terbetik berita, bahwa demi menghindari tabrakan komet atau benda langit terhadap bumi, NASA masih memiliki beberapa kebijakan lain, misalnya: membuat pesawat penghela angkasa ukuran besar. Mendorong benda langit atau komet dan obyek angkasa dekat bumi meninggalkan orbit yang dapat menabrak bumi. Dalam laporan yang disampaikan peneliti NASA tentang obyek angkasa dekat bumi menyebutkan, bahwa meledakkan benda langit yang akan menabrak bumi dengan senjata nuklir hasilnya lebih kuat 10-100 kali lipat daripada diledakkan dengan non nuklir.

(Sumber Boxun.com)

Leave a comment