Singa di siang hari rahib di malam hari

Singa di siang hari rahib di malam hari

singaShalahuddin Al Ayyubi adalah seorang teladan dalam Islam. Dikagumi umat Islam karena hebat di medan pertempuran, juga disegani musuhnya yaitu Raja Richard ’si hati singa’ dari Inggris yang waktu itu bertempur melawan Shalahuddin dalam mempertahankan Jerusalem. Kabarnya, saat Richard sakit, Shalahuddin membuat obat dan mengirim sendiri obat tersebut dengan menyamar sebagai tabib utusan Shalahuddin. Richard tidak tahu bahwa tabib yang mengobatinya itu adalah musuh besarnya. Ketika Jerusalem takluk, tidak ada pembunuhan terhadap penduduk yang sudah menyerah. Berita ini diakui oleh kedua pihak (Islam dan Kristen) yang berseteru saat itu. (Kisah ini difilmkan Hollywood dalam Kingdom of Heaven. Jerusalem sendiri berpindah tangan berkali-kali dalam berabad-abad perang Salib antara Kristen dan Islam.) Shalahuddin sering dikenal dengan nama Sultan Saladin dari kerajaan Ayyubid.

Satu kabar berita tentang Sultan Saladin yang mengesankan saya adalah tentang kebiasaanya yang meniru orang-orang shaleh di jaman dulu. Setiap malam Saladin menjalankan shalat malam (tahajjud) dan menangis dalam doa-doanya. Dia adalah pribadi yang lembut, dan tampak lemah. Namun di siang hari ketika memimpin pasukan, Saladin berubah menjadi pribadi yang tegas dan garang. Dua kepribadian yang tampak berlawanan ini menjadikan Saladin sebagai sosok yang kokoh dan dikagumi.

Tampaknya disinilah Saladin mendapatkan kekuatannya. Suatu ritme (irama) hidup yang sinergis telah menjadi kebiasannya. Siang hari bekerja luar biasa keras dan produktif, untuk kemudian di malam hari kembali istirahat total jiwa dan raga melalui pendekatan kepada Tuhan. Setiap malam jiwanya kembali dikuatkan untuk perjuangan di keesokan harinya.

Seorang teman saya yang pengusaha, pernah mendapatkan nasihat sederhana dari rekannya, seorang pengusaha yang lebih senior. Teman saya sedang mengeluhkan betapa capeknya menghadapi konflik-konflik di lapangan bisnis. Rekannya mengingatkan bahwa tugas manusia itu sekedar berusaha.

“Pagi hari, saat shalat Shubuh, menghadaplah kepada Allah seakan melaporkan apa-apa aktifitas yang akan kita lakukan pada hari tersebut. Malam hari saat shalat Isya, menghadaplah kepada Allah sekan-akan kita sedang lapor: Ya Allah, hari ini aku sudah melakukan hal ini dan hal itu. Serahkan kembali hasilnya kepada Allah. Demikian pula esok harinya. Awali Shubuh dengan melaporkan rencana kita hari itu, lalu malamnya saat Isya kembali laporkan apa yang sudah kita dilakukan….”

Setiap agama menganjurkan kepada umatnya untuk memulai aktifitas pagi hari dengan berdoa. Doa di pagi hari akan menguatkan jiwa, dan menjadikan hari tersebut diberkahi.

Andai kita konsisten menjalankan kehidupan dengan cara seperti itu, niscaya diangkat beban berat dalam dada kita, sehingga menjadi ringan hati kita selalu.
http://sepia.blogsome.com/

Leave a comment